MAKESTA Pelajar NU Bantul Luar Biasa!

Mukaromah Zain Wakil Ketua PAC IPPNU Kec. Sewon

MAKESTALUB yang diselenggarkan pada tanggal 4-5 Mei 2016 yang bertempat di MTs Al-Falaah Pandak, Kauman, Wajirejo Pandak Bantul. Kegiatan ini diikuti oleh beberapa daerah di Kabupaten Bantul, yakni diantaranya adalah Pandak, Kasihan, Dlingo, Bambanglipuro dan Banguntapan. Dengan Mengangkat tema "Melahirkan Pelajar NU yang Bersinergi guna Meningkatkan Solidaritas Melalui Makesta Luar Biasa". Dengan harapan agar terlahir Jiwa Kepemimpinan yang Berintegritas, Berintelektual, Agamis dan Nasionalis.
            Tak bisa dipungkiri bahwa 15 tahun yang akan datang estafet kepemimpinan Bangsa akan dipegang oleh Generasi Muda saat ini, termasuk mereka – Begitu sambutan yang diberikan oleh Ketua PC IPNU IPPNU Bantul yakni Ahmd Sidiq dan Amin Khotimah.
            Kegiatan MAKESTALUB ini diikuti oleh mayoritas Santri dari berbagai pondok pesantren di Kabupaten Bantul. Mereka sangat antusias sekali dan bangga menjadi kader NU. Mereka siap untuk belajar, berjuang, bertaqwa, berkarya dan berprestasi yang di ikrarkan ketika Pembaiatan pada pukul 03.00 dini hari.  Saat ketika penulis bertanya kepada mereka (Calon kader IPPNU) karena ketika itu belum pembaiatan, jadi penulis megutarakan tulisan dengan kata "Calon". Tapi sekarang sudah resmi menjadi anggota yang siap untuk berjuang dan berkontribusi untuk NU baik untuk Agama, masyarakat, Nusa dan Bangsa.
            Penulis penasaran dan sengaja ingin melihat sejauh mana mereka dalam Menatap Masa Depan. Saat itu saya buat lingkaran besar kemudian menyuruh mereka untuk berkenalan dengan menyebutkan Nama, Motivasi mengikuti Kegiatan MAKESTALUB, Asal, Pondok (jika Santri), Sekolah, Mimpi dan Cita-Cita.
            Dari data yang saya tulis berdasar penuturan dari mereka, dapat saya simpulkan bahwa Mayoritas Cita-Cita dan Mimpi mereka ialah Menjadi Dosen yang Hafidzoh, Menjadi Guru yang hafidzoh, Menjadi Dokter yang Hafidzoh. Waaaah ini nih ciri khas NU yang mayoritas kalangan Santri. Selain itu juga ada yang bercita-cita ingin menjadi Penerjemah. Ketika saya tanya, sudah punya modal berapa bahasa, dek? Dengan Pede (Percaya dirinya) dia mengatakan Alhamdulillah mbaaa, saya sudah bisa bahasa Arab, Inggris dan Perancis. Bahkan ada juga yang bercita-cita ingin menjadi Bu Nyai. Mba Mukaromah yakin, kelak ketika kalian telah berhasil merealisasikan mimpi dan cita-cita, pasti kalian akan ingat bahwa pernah mengutarakan dan mengatakan semua itu di depan mba Mukaromah dan teman-teman seperjuangan kalian. Hanya itu yang dapat mbak Mukaromah berikan pada kalian, karena dulu mba Mukaromah juga mendapatkan hal yang seperti itu. Tepatnya saat kelas 10 Aliyah di MAN Wonokromo Bantul oleh OSIS Bimasakti yang saat mengatakan mimpi dan cita-cita dipimpin oleh ms Rohman dan mba Kurniwati. Karena pada hakikatnya, semua yang besar diawali dari sesuatu yang kecil. Termasuk mengatakan mimpi dan Cita-cita. Jangan pernah takut bermimpi. Karena segala hal yang indah diawali dengan bermimpi. Dare to Dream and make it happen ! Be best for U Come on.
            Berbicara mengenai Mimpi dan Cita-Cita. Bahwasanya Allah SWT telah berfirman "Jika kalian berdoa pada-Ku, Niscahya Aku akan mengabulkan nya" (Qs.Al Baqoroh). Lalu apakah hanya cukup dengan Berdoa saja? Bukankah kita sering mendengar Berdoa tanpa Usaha ialah Bohong dan Berusaha tanpa Berdoa ialah Sombong. Lalu diperkuat dengan dalil Naqli "Allah tidak akan Mengubah keadaan (Nasib) Suatu kaum, manakala kaum tersebut tidak merubahnya sendiri" (Qs.Ar-Ra'du:11)
            Nahh... Dari Dalil diatas dapat kita tarik benang merahnya bahwanya Peran Usaha amat begitu penting dan mendominasi segala hal termasuk untuk meraih dan merealisasikan Mimpi dan Cita-Cita. Kunci nya adalah  Niat, Ikhtiar, 'Azam, Ghiroh dan Tawakkal. Masih ingat kisah Sang Motivator Islam Dr.Ibrahim ElfikyBeliau adalah warga negara Kanada yang berimigrasi dari Mesir. Elfiky muda adalah seorang atlit tenis meja dan pernah tampil dalam pertandingan internasional di Jerman Barat pada tahun 1969. Setelah lulus dari sekolah perhotelan, beliau migrasi ke Kanada dan bekerja di sebuah restoran sebagaipencuci piring. Berbagai pekerjaan pun dilakukannya untuk bisa bertahan hidup di Kanada termasuk juga menjadi penjaga malam. Sampai akhirnya dia berhasil menapaki karir sebagaiGenaral Manager di hotel berbintang 5Beliau menekankan pentingnya seseorang untuk memiliki cita-cita. Dengan memilikinya, pasti seseorang itu akan punya terget. Dengan adanya target, ia akan bekerja keras untuk meraihnya. “Orang yang sukses mengetahui bahwa cita-cita adalah fondasi kemajuan. Tanpa adanya cita-cita, segala sesuatu akan terhenti. Tanpa tindakan dan kegigihan, maka kemajuan tidak akan pernah terjadi. Karena itu, Orang yang sukses selalu berusaha keras dalam meraih cita-cita dan menghadapi tantangan hidup,
            Ketika berbicara tentang takdir manusia, tepatnya saat menafsirkan ayat dalam Al-Quran yang berbunyi, “Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”, (Qs. Ar-Ro'du:11) Dr. Ibrahim Elfiky mengatakan, Tuhan sudah sangat jelas memberikan rambu-rambu betapa nasib seseorang tergantung dari usahanya. Untuk mengubah nasib harus dimulai dengan mengubah kebiasaan. Untuk bisa mengubah kebiasaan dimulai dengan mengubah pola pikir 
            Mind Set (Sudutpndang, paradigma ataupun pola pikir) dapat mempengaruhi segalanya. Saya teringat ngendikanipun bunda Dr. Hibana Yusuf, Orang yang berpikiran positif ketika memandang sesuatu itu sulit, ia mengatakan Pasti dapat diselesaikan. Tetapi orang yang berpikiran Negatif memandang segala sesuatu itu mudah namun Sulit untuk diselesaikan. Kuncinya adalah Optimis. Allah SWT tidak akan pernah mendzolimi hamba Nya, dalam menentukan suatu kehendak/ketetapan yang entah baik maupun buruk, Allah selalu memperhatikan dan mempertimbangkan usaha manusia itu sendiri 
            Allah SWT Menciptakan manusia berbeda dengan makhluk yang lainnya. Manusia diciptakan dengan sebaik-baik bentuk (ahsanu taqwim wa ahsanul kholiqin). Dianugrahi Akal untuk berifikir dan menuntut agar bersyukur terhadap pemberian Allah yakni dg cara akal tersebut digunakan sebaik mungkin, menggali potensi dan mengembangkan bakat dan minat yang dimilikinya. Akal inilah yang menjadi tolak ukur pembeda antara manusia dengan makhluk yang lainnya. Seperti yang telah kita ketahui bahwasannya Wahyu yang pertama kali turun ialah Qs.Al Alaq 1-5. Kata “ Iqro’ “ tidak semata-mata diartikan membaca, akan tetapi dapat diartikan sebagai telitilah, dalamilah, ketahuilah, eksperimen dan observasilah dengaan indera, akal dan hati. Juga tidak hanya membaca pada apa yang tertulis di Al Qur’an dan As-Sunnah,  akan tetapi juga membaca pada hal-hal yang tidak tertulis yakni yang tersebar didalam alam semesta dan manusia sendiri (Maragustam, 2015). Maka dari itu, mari kita belajar dan terus belajar. Masih banyak sekali ilmu dan pengetahuan yang harus dijelajahi. Teruslah Bermimpi dan Berusaha merealisasikannya. Sungguh, Allah adalah sebaik-baik pengabul Doa.
Kalian dan Kita adalah Generasi Bangsa selanjutnya. Agent of Change.
“Jika ada orang yang tidak pernah merasakan pahitnya belajar, maka dia pasti akan merasakan Pahitnya Kebodohan seumur hidupnya” (Imam Asy-Syafi’i).

Hidup adalah Perjalanan Mencari Ilmu yang tiada habisnya (dari Motivator terhebatku)

Maskam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 21 Mei 2016
Ttd.
Mukaromah

Sumber : https://dobalan.blogspot.co.id/2016_05_01_archive.html
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar