WORKSHOP PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BERSAMA ALISSA WAHID



Masih banyak warga Nahdliyin yang belum memahami dan mampu mengatur keuangan keluarga dengan baik. Melihat kondisi ini, Lembaga Kemaslahatan Keluarga (LKK) PBNU bekerjasama dengan Pegadaian mengadakan Workshop tentang perencanaan keuangan keluarga bertempat di Kantor PCNU Bantul hari Kamis, 24 November 2016.

Workshop tersebut diikuti sekitar 80 peserta yang terdiri dari Banom PCNU Kabupaten Bantul, diantaranya anggota IPNU, IPPNU, GP Ansor, Fatayat NU, dan Muslimat NU.

Dalam kesempatan tersebut, Bapak K. Abdul Kholiq Syifa’ dalam sambutan sekaligus membuka acara tersebut menyampaikan bahwa sangat mendukung dengan adanya kegiatan ini. Menurut beliau kegiatan ini menyangkut kesejahteraan masyarakat NU.

Sekretaris pengurus LKK PBNU Alissa Wahid, hadir sebagai narasumber sekaligus fasiltator kegiatan tersebut. Para peserta yang hadir mendapatkan sejumlah materi antara lain Pengenalan Perencanaan Keuangan Keluarga, Investasi, dan Menghitung Dana Kebutuhan Keluarga.

Alissa wahid, putri dari almarhum KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur dalam materinya menjelaskan tentang pengaturan dan mempersiapkan keuangan dengan baik, bagaimana berinvestasi dengan baik dan terhindar dari investasi bodong. Menurutnya selama ini warga NU masih berpegang pada anggapan, soal keuangan dipikir nanti kalau sudah waktunya, dengan kata lain masih banyak warga nahdliyin kurang merencanakan keuangan keluarganya. Padahal, jika direncanakan dengan baik akan sangat membantu keluarga mereka.

Alissa Wahid menegaskan bahwa nahdliyin harus merencanakan keuangan dengan baik. Perencanaan akan memberikan panduan perihal prioritas dan pengaturan pengeluaran keuangan.

“Semakin banyak warga NU yang bisa merencanakan keuangannya dengan baik, maka akan bisa mempercepat cita-cita bersama, yakni untuk kemaslahatan umat,” ujar Alissa Wahid saat memberikan materi.

Wanita yang akrab disapa Neng Alissa ini juga bercerita, tentang latar belakang lahirnya program  pelatihan kepada warga nahdiyin, yang nantinya akan menjadi fasilitator perencanaan keuangan keluarga di tempatnya masing-masing.

“Ini berawal ketika saya sering blusukan di berbagai daerah atas nama Gusdurian dan bertemu dengan warga NU di tingkat bawah. Mereka semua mengeluhkan permasalahan sama, yakni persoalan biaya pendidikan anak-anak,” kata beliau.

Alissa menjelaskan, Pengurus Besar NU Periode 2015-2019 telah menyepakati salah satu programnya adalah meningkatkan kesejahteraan warga NU di tiga bidang, yakni bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.

“Karena LKKNU adalah sebuah lembaga yang mengurusi keluarga, maka kami kemudian membuat program perencanaan keuangan keluarga ini, agar keluarga nahdiyin bisa membawa maslahat untuk semuanya,” ucap Alissa.

Dalam salah satu sesi materi, Alissa Wahid menjelaskan pentingnya untuk menghitung dana kebutuhan keluarga. “Penting bagi kita untuk mengetahui dana kebutuhan keluarga. Berapa dana pendidikan anak, bagaimana kita mempersiapkan dana masa, dana ibadah. Bagaimana menyusun keranjang investasi dan sebagainya,” papar beliau.

 “Kita harapkan dari kegiatan ini, para peserta dapat lebih mengenal poin-poin terkait perencanaan keuangan keluarga, seperti timeline keuangan keluarga dan cashflow quadrant" terang beliau.

Dalam kesempatan yang sama, General Manager Produk Emas PT Pegadaian (Persero), Mulyono, menyampaikan instrumen investasi seperti saham, properti,  surat berharga, tabungan emas, dan deposito. Bahkan, ia juga mengingatkan pada masyarakat adanya investasi bodong yang menjanjikan keuntungan yang tak rasional.

Sementara itu Mulyono, General Manager Produk Emas PT Pegadaian (Persero) menyampaikan instrumen investasi seperti saham, properti,  surat berharga, tabungan emas, dan deposito. Ia mempersilakan peserta untuk menggunakan instrumen investasi sesuai dengan pemahaman dan tujuannya. Tapi dalam kesempatan itu, dia mengingatkan pada peserta adanya investasi bodong yang menjanjikan keuntungan yang tak rasional.

Mulyono menjelaskan bahwa Pegadaian dalam pengembangan programnya telah menyediakan sarana investasi yang bisa diakses oleh semua masyarakat berupa tabungan emas Pegadaian.

“Jual beli dengan fasilitas titipan dari pecahan terkecil mulai dari 0.001 gram dengan harga Rp5.000-an. Dengan begitu mudah, murah, dan fleksibel,” tandasnya.

Pihaknya juga berharap acara ini menjadi kontribusi bersama, untuk pencapaian kemaslahatan keluarga di lingkungan Nahdlatul Ulama.

“Tujuan kerjasama ini ialah untuk memberikan inklusi ke masyarakat, agar masyarakat bisa paham tentang pengelolaan keuangan. Sehingga diharapkan masyarakat bisa mudah dalam memilih investasi yang benar dan terhindar dari investasi bodong,” pungkasnya.(-Fepy Lh-)


Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar